Selasa, 07 Juli 2015

Pengobatan Gratis








In/Masyarakat selama ini menghadapi banyak kendala untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, mulai dari masalah transportasi, biaya pengobatan hingga ketersediaan tenaga dan alat medis. Masyarakat seringkali tidak mendapatkan pelayanan kesehatan karena belum semua warga miskin mendapat jaminan kesehatan (Jamkes).

Pelayanan kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang belum dapat menjangkau seluruh warga, terutama masyarakat di pedalaman yang memiliki banyak keterbatasan infrastruktur seperti jalan, listrik dan keberadaan sentra layanan kesehatan.. Pengobatan gratis kepada masyarakat ini sangat penting untuk digelar terus menerus karena belum semua masyarakat, terutama yang hidup di pelosok-pelosok, mendapatkan pelayanan kesehatan.
 
Pada tanggal 25 Mei 2015 Tangan Pengharapan telah mengadakan pelayanan kesehatan gratis di dua desa yang terletak di Amanatun Utara tersebut dengan jarak tempuh menggunakan kendaraan 8 jam dari Kupang.
Setelah menempuh perjalanan yang sulit dan cukup panjang, tenaga medis yang terdiri dari Dr. Harliman yang didampingi paramedis ditambah tujuh orang staff Yayasan Tangan Pengharapan melakukan perjalanan selama dua jam menuju Desa Fotilo dengan medan yang cukup berat hingga memaksa tim turun dari kendaraan mobil dan menggunakan motor sambil sesekali berjalan kaki karena sulitnya medan.

Pelayanan di Desa Fotilo menjangkau 100 orang pasien dari 70 Kepala Keluarga yang ada. Dalam pelayanan di desa tersebut, didapati 6 orang pasien yang dicalonkan sebagai penerima bantuan operasi katarak gratis.

Di hari yang sama, tim medis kemudian melanjutkan pelayanan ke Desa Tumu yang berjarak satu kilometer dari Desa Fotilo. Meskipun medan yang dihadapi tidak kalah sulit, namun tidak menyurutkan tim medis untuk terus mencapai Desa Tumu guna melayani masyarakat di desa tersebut.

Setibanya di Desa Tumu, pelayanan kesehatan diberkan dengan cepat kepada dua ratus anak dan dilanjutkan dengan tiga ratus kaum dewasa.

Di kedua desa yang dilayani, kebanyakan didapati penyakit yang berhubungan dengan kebersihan, kurangnya nutrisi serta kurangnya kesadaran untuk mencegah penularan penyakit yang timbul akibat kebiasaan hidup yang salah.

Selain mendapatkan pengobatan, masyarakat juga diajar untuk hidup lebih baik lewat berbagai cara. Dalam kesempatan itu juga dibagikan sikat gigi kepada anak-anak untuk mendorong kebiasaan menyikat gigi pada anak-anak.

Pengobatan dapat berjalan baik. Namun di Desa Tumu masyarakat meminta agar layanan ini dilakukan lebih sering lagi hingga dapat membantu mereka hidup lebih baik dan lebih sehat.

En/People, so far, have many obstacles in getting medical service, starting from transportation problems, medical fee until the availability of medical personnel and equipment. Often people don’t get medical service because not all poor people get health insurance for the masses (Jamkesmas).

Access to a medical service is the basic need of mankind that still cannot reach all people, especially those in remote areas who have limited infrastructure such as road, electricity and health service centers. This free medical service is very important to be held continually because not all people, especially those living in remote areas get access to medical service.
 
On May 25th, 2015 Tangan Pengharapan held a free medical service in two villages located in north Amanatun that took 8 hours by car from Kupang.

After taking long enough and difficult trip, the medical workers consisting of Dr. Harliman who was accompanied by seven Yayasan Tangan Pengharapan’s staffs made a 2 hour trip to Fotilo village on difficult terrain that the team had to get down the car and take a motorbike and walk on foot once in a while.

The service held in Fotilo village reached 100 patients from 70 families. During the service in the village 6 people were found and nominated as recipients of free cataract surgery program.

In the same day, our medical teman, then, continued the service to Tumu village with the distance of one kilometer from Fotilo village. Though the terrain that we passed through is not less difficult, but it didn’t impede the team to reach Tumu village in order to serve the local villagers.

Arriving at Tumu village, the medical service was swiftly given to two hundred children and continued with three hundred adults.

In the villages that were served, most diseases that were found related to cleanliness, lack of nutrition and unawareness to impede the transmission of diseases caused by the wrong habits.

Besides getting medical treatment, the people were also  taught to live better in many ways. On that occasion the children were given toothbrushes to get them accustomed to brushing their teeth.

The free medical service went well. But in Tumu village. the local people asked that the program to be held more often to make them live much better.