Kamis, 04 Desember 2014

Tidak Perlu Ke Bawah Jurang, Air Sudah Dekat!!










in/Kai, adalah salah satu desa dipedalaman Halmahera Utara. Letaknya yang berada di dataran tinggi membuat desa ini kesulitan air bersih. Memang ada beerapa titik mata air di desa tersebut, namun kebanyakan bukanlah air yang layak untuk diminum oleh warga desa tersebut.

Untuk sekedar mendapatkan air bersih, warga harus menempuh sebuah tebing yang curam dan licin beratus-ratus meter jauhnya. Posisi jalan yang miring 45 derajat membuat medan yang harus ditempuh semakin sulit.

Di saat hujan, jalan ini akan semakin licin karena berstruktur tanah merah. Banyak warga yang mengeluhkan kondisi ini. Namun ada saja rintangan untuk membuat jalan satu-satunya ke mata air bersih yang mereka miliki ini menjadi lebih baik.

Salah satu yang paling menyedihkan adalah kondisi ekonomi masyarakat. Masyarakat Kai sebagian besar adalah petani. Mereka juga tergantung dengan air bersih yang bisa mengairi kebun mereka. Karena tanah mereka yang kering, akhirnya mereka bertani dan berkebun jauh dari desa mereka. Tanah yang mereka pakai untuk berkebun dan bertani jaraknya berkilo-kilo meter jauhnya. Ini membuat mereka sulit untuk memantau secara maksimal, sehingga apabila terjadi gangguan baik dari alam ataupun dari tangan-tangan jahil akan sulit ditanggulangi.

Kondisi inilah yang membuat Yayasan Tangan Pengharapan tergerak untuk menjadi berkat bagi desa Kai. Melaui musyawarah desa, akhirnya diambilah kesepakatan untuk memasang pompa listrik dan pipanisasi dari mata air ke desa sehingga warga tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi pasokan air ke desa.

Mendengar wacana tersebut, masyarakat menjadi sangat antusias. Dari anak-anak sampai orang-orang tua bahu-membahu untuk menyelesaikan pemasangan pompa listrik dan pipanisasi di desa Kai. Pemasanganan dirampungkan dalam jangka waktu tiga hari. Saat pemasangan selesai dan mesin dinyalakan, masyarakat bersorak-sorai ketika melihat air bisa naik dan sampai di desa mereka. Mereka berbondong-bondong datang untuk mengambil air melaui dirigen air.

“Ngoi to sanang ngoau  ato e’he wau oa’ele dau–uu. Oa’ele idutu oau” (kita senang tidak ambil air lagi jauh ke bawah jurang. Air sudah dekat), Begitulah kata-kata yang keluar dari mulut seorang nenek tua yang tinggal di desa Kai saat melihat air mengalir di desanya.

Senyuman terimakasih dan raut bahagia warga Kai terutama warga yang sudah tua renta tergambar jelas di wajah-wajah mereka karena mereka tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Mereka tidak lagi mempertaruhkan keselamatan mereka atau takut tergelincir ke jurang hanya untuk memberikan anak-anak mereka segelas air layak minum.
Rasa bahagia serta terimakasih warga desa Kai inilah yang Tangan Pengharapan sampaikan kepada para donatur di manapun berada. Desa Kai adalah salah satu langkah kecil di mana kita mulai memberikan berkat bagi Indonesia dan menjadikan Indonesia lebih sejahtera di masa depan.



En/No need to go down the cliff. Water is here!!
Kai, is one of the villages in the rural north Halmahera. Lying in the highlands makes this village have clean water shortages. Indeed, there are several springs here, but most of them are undrinkable. 

To get clean water, the villagers must walk down steep and slippery cliffs hundreds meters away. The 45 degree tilted road makes the terrain even harder to walk on.

During rainy season this road will be more slippery because of its red soil structure. Many villagers complain about this condition. There are obstacles to construct the only road to the spring.

One of the saddest things is low people’s economic condition. Most of Kai villagers are farmers. They depend on clean water to irrigate their plantations. Because of this dry land, eventually they do plantation and farming kilometers away from their village. This makes them difficult to take care of their plantation in case of being destroyed by nature or men.

Because of such condition, Tangan Pengharapan is moved to be a blessing to Kai villagers. After several meetings with village officials, Tangan Pengharapan made an agreement to install an electric pump and pipes from the spring to the village so the villagers won’t have any difficulty in meeting villagers’ need of clean water.

Knowing this, Kai villagers became very enthusiastic. From children to old people they helped complete the installation in three days. When the installation was completed and the machine was turned on, the people were cheering, seeing the water flowing up to their village. They collected the water using jerry cans.

"Ngoi to Sanang ngoau ato e'he kite-uu oa'ele dau. Oa'ele idutu oau " (we are happy. No need to go down the cliff. The water is here. Those were the words that come out of the mouth of an old woman who lived in Kai village when seeing water flowing in her village.

Happy, thankful smiles Kai villagers, especially the elderlies can be seen because they no longer difficult have difficulties to get clean water. They no longer need to risk their safety or fear of slipping into the abyss just  to give their children a glass of drinking water.
Tangan Pengharapan conveys Kai villagers happiness and gratitude to its partners wherever they are. Kai village is just a small beginning where we give blessings to Indonesia and making it more prosperous in the  future.

Live A Better Life
www.tanganpengharapan.org

Link Youtube Water Is Life