Senin, 15 Juni 2015

Testimony FLC Yos Sudarso








In/Seringkali kita mendengar bahkan melihat secara langsung ataupun mengalaminya sendiri tentang hal kekerasan dalam keluarga yang pada akhirnya berujung kepada perceraian antara suami dan istri. Kita menyadari bahwa dalam situasi seperti itu yang menjadi korban bukan hanya istri atau suami namun yang menjadi korban paling berat adalah anak-anak.

Florida Gebze yang biasa dipanggil Ida adalah salah satu dari sekian banyak anak yang menjadi korban dalam permasalahan keluarga yang terjadi. Mama Ida bernama Oida Kaimu dan Bapa Ida bernama Tinus Gebze memiliki permasalahan yang cukup berat dalam rumah tangga mereka, sehingga tanpa mereka sadari Ida lah yang menjadi korban utama dalam situasi itu.

Setelah peristiwa perceraian bapa dan mama ida terjadi, ida berubah menjadi pribadi yang murung. Ida sempat bersekolah di dekat rumahnya, saat itu Ida baru kelas 1 SD. Namun sayangnya Ida tidak bisa menyelesaikan sekolahnya karena harus terhenti akibat keegoisan orang tuanya yang bercerai saat itu.

Purna sudah harapan Ida yang mungkin dia sudah idam-idamkan. Seolah-olah dia tahu bahwa masa depannya tidak ada lagi. Sering dia melihat kawan seusianya saat itu sedang berangkat ke sekolah namun dia sendiri hanya berdiam diri di rumah untuk membantu mamanya. Kadang-kadang Ida pun juga ikut serta dengan mamanya sambil membawa adiknya.

Tangan Pengharapan hadir di Merauke pada Tahun 2014 bulan Juni dan membuka center baru dengan program makan untuk belajar. Melalui program ini banyak anak-anak yang tertolong dalam hal pendidikan dan makanan bergizi. Salah satu anak yang tertolong lewat program ini adalah Florida Gebze. Florida Gebze merupakan salah satu anak yang cukup baik dan aktif pergi ke FLC, sehingga kami merasa tidak percaya kalau sesungguhnya Ida adalah anak yang berada dalam keluarga broken home. Namun semangatnya untuk tetap belajar dan sekolah itulah yang membuat kami dari Tangan Pengharapan merasa berguna bisa ada di tengah-tengah mereka. Tetap sekolah walaupun dalam masalah….. itu adalah doa dan semboyan hidup anak-anak seperti Florida. 

En/Often we hear and even see directly about family violence that eventually leads to a divorce between husband and wife. We recognize that in such situations the victims not only spouses but the most severe casualties are the children.

Florida Gebze, called Ida, is one of many children who became the victims of the occurring family problems. Ida’s mom Oida Kaimu and dad Tinus Gebze had quite severe problems in their household. Without them knowing, Ida had been the main victim in that situation.

After her parents’ divorce, she turned into a moody person. Ida had time to go to school near her home, when she was at the 1st grade. Unfortunately, Ida could not finish school and had to stop going to school due to the selfishness of her parents who ended in divorce at that time.

Gone is Ida’s hope which she has been dreaming so far. As if she knows that her future is already gone. Often she saw her friends at her age going to school, but she herself was only staying at house helping her mother doing household chores. Sometimes she also followed her mother, while carrying her sister.

Tangan Pengharapan in Merauke started up a new center with its “Eating for Learning program in June 2014. Through this program many children were given help in terms of education and nutritious food. One of the children who were helped through this program is Florida Gebze. Florida Gebze is a child who is quite good and actively goes to the Feeding and Learning Center, so that we doubt that she is actually a child who comes from a broken home. Yet, the spirit to continue learning at school makes Tangan Pengharapan feel useful to exist in their midst. Keep Going to School in the Midst of Trouble... It is a prayer and life’s motto of these kids just like in Florida.